• Beranda
  • Telegram
  • Tempat Kajian

Majalah Muslim Tashfiyah

Mudah Berfaedah

  • Telaah
    • Tafsir
    • Mutiara Nubuwah
  • Akidah
    • TItian
  • Figur
  • Renungan
    • Ibrah
    • Tazkiyatun Nufus
  • Lembar Pemuda
    • Syabab
    • Akhlak
  • Hukum Islam
    • Fatwa
  • Rumah Tangga
    • Bahtera Rumah Tangga
    • Buah Hati

Terima Nasihat dari Sang Buah Hati

18 February 2017 by admin Leave a Comment

Sebagai orang tua, kebanyakan kita merasa lebih tahu daripada anak-anak. Merasa paling benar dan tidak mungkin salah di depan mereka. Padahal kenyataannya tentu tidak demikian. Karena orang tua adalah manusia biasa. Sangat mungkin muncul kesalahan dan kekeliruan darinya.

Anggapan orang tua di atas apabila dihadapkan dengan kenyataan yang kita sebutkan, tentunya bisa menghasilkan sikap menolak kebenaran jika kebenaran itu keluar dari mulut si anak. Misalnya saja karena lupa, orang tua makan dalam keadaan berdiri. Dengan penuh ketulusan, anaknya menegur dan mengingatkan kesalahan tersebut. Bisa jadi bahasa si anak saat itu kurang sopan. Karena sangat kita maklumi, mereka tentu belum bisa mengerti cara yang tepat dalam memberi nasihat. Alhasil, karena malu dan sakit hati, orang tua tersebut marah tanpa mau mengakui kesalahannya.

Keadaan seperti ini sangat mungkin terjadi. Namun apakah hal ini benar? Tentu saja tidak. Kita harus akui kebenaran walaupun muncul dari orang yang lebih kecil dari kita. Terlebih lagi sikap penolakan tersebut akan membuat anak belajar menolak pula saat diperingatkan. Dan mestinya harga diri orang tua akan jatuh di hadapan anak-anak, karena dia tahu apa yang dia sampaikan adalah kebenaran dan apa yang dilakukan orang tua saat itu adalah sebuah kesalahan.

Sikap bijaksanalah yang seharusnya kita lakukan. Mengakui kesalahan kalau memang hal itu kita lakukan tanpa sengaja. Kita jelaskan kepada mereka. Dan berterima kasih atas peringatan yang mereka berikan.

Dulu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah diingatkan oleh seorang sahabat kecil yaitu Usamah bin Zaid. Yaitu saat beliau melaksanakan ibadah haji. Berikut kisah yang disampaikan oleh Usamah,

جِئْنَا الشِّعْبَ الَّذِي يُنِيخُ النَّاسُ فِيهِ لِلْمَغْرِبِ فَأَنَاخَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَاقَتَهُ وَبَالَ وَمَا قَالَ أَهَرَاقَ الْمَاءَ ثُمَّ دَعَا بِالْوَضُوءِ فَتَوَضَّأَ وُضُوءًا لَيْسَ بِالْبَالِغِ فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللهِ الصَّلَاةَ فَقَالَ الصَّلَاةُ أَمَامَكَ

“Ketika kami sampai di suatu bukit tempat orang-orang menambatkan tunggangannya untuk salat Maghrib Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pun menambatkan unta beliau. Lalu beliau buang air kecil -dan perawi tidak mengatakan ‘menuangkan air’-. Setelah itu beliau minta untuk berwudhu. Kemudian beliau berwudhu dengan tidak sempurna. Aku pun bertanya (mengingatkan karena beliau belum melaksanakan salat Maghrib, pen.) ‘Wahai Rasulullah, apakah Anda akan salat?’ Beliau menjawab, ‘Nanti di persinggahan berikutnya.’” [Muttafaqun ‘Alaih]

Dalam hadis tersebut, Usamah mengingatkan beliau karena menyangka beliau lupa melaksanakan salat Maghrib. Namun Rasulullah tidak marah terhadap Usamah. Beliau menjelaskan bahwa salat Maghrib akan dilaksanakan sesampainya mereka di Muzdalifah.

Demikian yang beliau lakukan saat diingatkan, walaupun oleh orang yang lebih muda dan lebih rendah tingkatan kemuliaannya dari pada beliau. Bahkan beliau meminta para sahabat agar mengingatkan beliau ketika lupa. Beliau pernah bersabda,

إِنَّمَا أَنَا بَشَرٌ أَنْسَى كَمَا تَنْسَوْنَ فَإِذَا نَسِيْتُ فَذَكِّرُوْنِي

“Sesungguhnya aku hanyalah manusia biasa, aku bisa lupa sebagaimana kalian juga bisa lupa. Karena itu bila aku lupa, maka ingatkanlah aku.” [Muttafaqun ‘Alaih]

Maka demikianlah seharusnya kita juga bersikap. Allahu a’lam bish shawab.

[Ustadzah Ummu Umar]

Filed Under: Buah Hati Tagged With: anak, buah hati, nasihat, tarbiyah, tarbiyatul aulad

Baca Juga Artikel Ini

Hati-Hati Ketika Menasihati Buah Hati Pagi hari saat kita keluar rumah, dengan semangat penuh ingin memulai aktivitas hari ini, tak jarang di jalan kita bertemu tetangga. Senyum dan sapaan...
Hati Hati Gila Game Musuh itu masuk ke rumah-rumah korbannya dengan mudah. Bahkan ada sebagian tuan rumah yang mempersilahkan atau justru mengundangnya. Tanpa halangan, s...
Menjauhkan Buah Hati dari Maksiat Pembaca Tashfiyah, telah kita ketahui bahwa syariat Islam berlaku bagi setiap mukallaf, mereka yang terbebani syariat. Ada beberapa golongan orang yan...
Evaluasi Metode Pendidikan Anak Kurang bijaksana apabila selalu menyalahkan anak dalam kegagalan pendidikan, tanpa mengkaji ulang konsep dan metode pendidikannya. Bisa jadi tajamny...

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

٩ رمضان ١٤٤٤
31 Mar 2023
Majalah Terbaru

Radio Islam

Recent Posts

  • Hukum Valentine’s Day dalam Fatwa Syaikh Utsaimin
  • Seorang Muslim Layaknya Pohon Kurma
  • Hukum Drama Memerankan Shahabat
  • Hukum Selfie Untuk Keluarga Jauh
  • Hukum Gambar Makhluk Bernyawa
  • Istri Nabi Adalah Ibunda Kaum Mukminin
  • Barang Baru, Kadang Bagus, Kadang Tidak
  • Ibnu Mas’ud Mengingkari Zikir Jama’ah
  • Inilah Bidah Hasanah
  • Saudaraku, Bidah Itu Tercela

Rubrik

  • Akhlak
  • Akidah
  • Bahtera Rumah Tangga
  • Buah Hati
  • Ensiklopedia
  • Fatwa
  • Figur
  • Fiqh
  • Hadits
  • Hukum Islam
  • Ibrah
  • Info Kesehatan
  • Kauniyah
  • Lembar Pemuda
  • Motivasi
  • Mutiara Nubuwah
  • Mutiara Salaf
  • Petuah
  • Renungan
  • Rumah Tangga
  • Sirah
  • Syabab
  • Tafsir
  • Tazkiyatun Nufus
  • Telaah
  • Telisik
  • Teropong
  • TItian
  • Uncategorized

Copyright © 2023 · Majalah Remaja Muslim Tashfiyah on Genesis Framework · WordPress · Log in