Abu Darda bin Qais Al Asy’ari (wafat 32 H-menurut sebagian riwayat-) mengatakan,” Takwa yang sempurna adalah bertakwa kepada-Nya sampai pada masalah sekecil apa pun. Sampai ia meninggalkan perkara yang ia ketahui halal, karena takut seandainya perkara tersebut ternyata adalah haram. Yang mana takwa ini akan menjadi penghalang antara ia dan perkara-perkara yang haram. Sesungguhnya Allah telah menerangkan kepada seluruh hamba-Nya, bahwa mereka akan kembali kepada Allah Subhanahu wa ta’ala,
فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ * وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ
“Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan sekecil apapun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. dan Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sekecil apapun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula.” [Q.S. Al Zalzalah:7,8]. Maka janganlah kalian memandang remeh kebaikan sekecil apa pun untuk kalian amalkan dan jangan pula memandang remeh perbuatan dosa sekecil apa pun untuk kalian tinggalkan. [Jami’ ul ‘Ulum wal Hikam 1/400]. [Ustadz Farhan].
Leave a Reply