Setiap kita pasti memiliki suatu angan-angan atau cita-cita di dunia. Untuk mendapatkan apa yang kita cita-citakan itu, berbagai sebab dan jalan pun mesti kita tempuh dan kita lalui. Setiap sebab atau jalan yang dianggap bisa memudahkan dan menyampaikan kita kepadanya, akan kita usahakan. Satu sebab dilakukan lalu diiringi melakukan sebab yang lain. Kadang, saat usaha yang satu telah terlampaui dan kita lihat adanya usaha lain yang bisa memuluskan langkahnya untuk mencapai tujuannya, kita pun melakukan usaha itu. Walau terkadang terseok-seok di awal akan tetapi karena hasrat dan ambisi yang tinggi, kita pun terus berusaha dan bersemangat menelusurinya hingga bisa kita selesaikan.
Ketika kita tahu bahwa sekuat apa pun usaha dan sebab yang ditempuh, jika tidak dibantu oleh Allah, akan sulit dicapai, kita pun dituntut selalu berdoa dan terus memohon kepada Allah agar segala sebab dan usaha tersebut diijabahi oleh Allah. Kita pun terus berdoa dan mendekat kepada Allah, memelas dan menghinakan diri agar dikasihani, lalu Allah pun mengasihinya dengan memberikan apa yang kita pinta.
Saudaraku, manusia memang suka untuk mendapatkan hal-hal yang sifatnya instan dan cepat saji. Termasuk dalam hal doa. Siapa pun yang meminta kepada-Nya pastilah di dalam hatinya terdapat harapan agar apa yang ia pinta segera dikabulkan. Inilah sifat dan tabiat manusia, maka terkadang Allah uji manusia dengan sengaja Ia subhanahu wata’ala menangguhkan harapan dan keinginannya tersebut. Tapi ingatlah bahwa ketika Allah subhanahu wata’ala menangguhkan dan tidak segera mengijabahi apa yang ia pinta, bukan berarti Allah tidak mendengar rintihannya, bukan. Allah Maha Tahu kebutuhan hamba-Nya walaupun mereka tidak meminta-Nya. Akan tetapi memang Allah tahan nikmat kepadanya karena Allah ingin mengujinya. Seberapa besarkah kesabaran dan ketulusannya dalam menerima keputusan-Nya. Jika ia ridha dan menerima dengan keputusan-Nya, maka Allah subhanahu wata’ala pun akan ridha kepadanya.
Tahukah kita, bahwa saat Allah telah ridha, maka apa yang kita inginkan mudah bagi Allah untuk memberikannya. Sebaiknya jika kita justru murka dan tidak terima dengan keputusan Allah ini, maka Allah pun murka kepada kita dan jangan harap Allah akan memberikan apa yang kita minta.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
إِنَّ عِظَمَ الْجَزَاءِ مَعَ عِظَمِ الْبَلَاءِ وَإِنَّ اللهَ تَعَالَى إِذَا أَحَبَّ قَوْماً ابْتَلَاهُمْ فَمَنْ رَضِيَ فَلَهُ الرِّضَا وَمَنْ سَخِطَ فَلَهُ السُّخْطُ
“Sesungguhnya besarnya pahala itu sesuai dengan besarnya ujian yang menimpa seseorang. Sesungguhnya jika Allah mencintai suatu kaum, maka Allah akan menguji mereka. Siapa yang ridha, maka Allah pun ridha dan barang siapa yang murka maka Allah pun murka.” [H.R. Ibnu Majah dan at Tirmidzi dari sahabat Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu dan dihasankan Al Albani dalam Shahihut Targhib no: 3407]
Nah, jika kita dalam posisi dan keadaan ini. Maka sadarilah bahwa saat ini Allah sedang menguji kita. Memang berat untuk bisa bersabar menghadapinya. Tapi yakinlah, jika kita bisa terus bersabar menanti dan yakin dengan pemberian-Nya. Kelak, Allah pasti akan memberikan yang terbaik untuk kita. Terkadang bukan dengan Ia memberi apa yang kita minta, tetapi Allah beri hal lain yang mungkin nilainya lebih kecil dan remeh dari apa yang diminta, tetapi ternyata banyak hikmah dan faedah kala kita meraihnya. Ya, satu hal yang harus selalu dicamkan di hati kita, Allah adalah yang menciptakan kita, maka Ia pasti lebih mengerti apa yang terbaik bagi kita. Yakini bahwa apa pun yang Allah tetapkan kepada kita pasti hal yang terbaik pada waktu itu. Yakinkan pada hatimu, ketika Allah masih saja menunda permintaanmu, bahwa Allah sengaja menunda pemberian-Nya karena Allah tahu bahwa saat ini, bukanlah saat yang tepat untuk engkau meraihnya. Karena Allah tahu, dengan ilmu-Nya, barangkali jika Ia menyegerakan apa yang menjadi keinginanmu, justru hal itu akan semakin membuatmu menjauh dari Allah. Dan Allah hendak menghindarkan hal ini pada dirimu.
Atau terkadang Allah ingin mengujimu, apakah ketika engkau memohon kepada Allah, engkau juga melakukan apa yang Allah cintai. Apa itu? Ya, agar mereka mau tunduk dan menaati segala aturan-Nya. Jangan sampai engkau bersemangat saban hari memohon kepada Allah agar memberi apa yang engkau pinta, tetapi engkau tidak pernah menjadi abdi-Nya. Mungkin ini yang membuat Allah tak kunjung memberi apa yang kita pinta. Maka, sudahkah kalian mengambil faedah darinya?
[Ustadz Abu Ruhmaa Sufyan Alwi Al Banjary]
Leave a Reply