Ada beberapa golongan yang mendapatkan keringanan untuk tidak melakukan puasa, namun wajib untuk membayar fidyah. Fidyah adalah memberi makan (seporsi mengenyangkan kepada) seorang miskin, boleh juga setengah Sha’ atau setengah ukuran zakat fitrah. Golongan tersebut adalah:
- Orang yang sudah tua renta dan tidak sanggup lagi untuk berpuasa.
Abdullah bin Abbas radhiyallahu ‘anhuma suatu saat membaca ayat di dalam Surat Al-Baqarah (yang artinya), “Dan bagi orang yang berat (apabila berpuasa), maka mereka membayarkan fidyah.” [Q.S. Al-Baqarah:184]. Beliau menjelaskan, “Fidyah tidaklah dihapuskan hukumnya (secara total). Hanyalah yang dimaksudkan dalam ayat ini adalah orang tua yang tidak mampu berpuasa karena fisiknya melemah, maka ia diberikan keringanan (untuk tidak berpuasa) dan mengganti dengan memberi makan setiap harinya kepada seorang miskin.” [diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah].
Hal ini juga dilakukan oleh Shahabat Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu. Setelah tua, selama satu atau dua tahun akhir sebelum beliau meninggal, beliau tidak mampu lagi berpuasa Ramadhan, kemudian membayar fidyah berupa memberikan makan roti serta daging bagi orang miskin setiap hari satu orang. [disebutkan oleh Imam Al-Bukhari].
2. Wanita hamil atau menyusui. Ini merupakan pendapat dari Ibnu Abbas dan Ibnu Umar
3. Orang sakit yang tidak bisa diharapkan lagi kesembuhannya. Orang yang demikian keadaannya dihukumi seperti orang tua renta yang tidak mampu lagi berpuasa dan termasuk di dalam ayat yang telah disebutkan.
[Ustadz Farhan]
Baca juga:
Leave a Reply