• Beranda
  • Telegram
  • Tempat Kajian

Majalah Muslim Tashfiyah

Mudah Berfaedah

  • Telaah
    • Tafsir
    • Mutiara Nubuwah
  • Akidah
    • TItian
  • Figur
  • Renungan
    • Ibrah
    • Tazkiyatun Nufus
  • Lembar Pemuda
    • Syabab
    • Akhlak
  • Hukum Islam
    • Fatwa
  • Rumah Tangga
    • Bahtera Rumah Tangga
    • Buah Hati

Jika Sang Anak Berkelahi

9 March 2017 by admin 1 Comment

Dari bermain, terkadang anak pulang sambil menangis. Tak jarang pula ada luka di tubuhnya. Saat ditanya kenapa, jawabnya berkelahi sama Fulan, salah seorang temannya.

Pemandangan seperti ini biasa terjadi pada anak-anak. Kurangnya akal mereka bisa membuat anak mudah berselisih dengan yang lain. Penyelesaiannya pun seringnya dengan adu fisik. Bila sudah menangis, biasanya baru mereka pulang. Kembali ke pangkuan orang tua masing-masing guna mengadu dan mencari perlindungan.
Saat hal itu terjadi pada anak, apa sikap orang tua? Tak jarang mereka langsung menyalahkan Fulan, teman berkelahinya. Saking sayangnya kepada buah hati, hingga tak mau meneliti apa yang sebenarnya terjadi. Bila seperti ini, anak merasa bagai di atas angin. Dia yang benar, temannya yang salah. Begitu kira-kira yang ada di dalam benaknya.

Tipe orang tua yang lain, mungkin sebaliknya. Merasa anaknya ‘superaktif’ dia pun langsung menjatuhkan vonis salah pada permata hatinya. Tidak mungkin terjadi perkelahian kalau bukan akibat ulah anaknya. Maka si anak pun merasa bahwa dirinya selalu salah, apapun yang ia perbuat.

Dua sikap ini tentu kurang bijaksana apabila terjadi pada orang tua. Dia yang menjadi pendidik utama bagi anak-anaknya. Dari sikapnyalah anak akan mengambil teladan. Seharusnya orang tua berlaku adil pada permasalahan anak-anak. Sehingga anak-anak sadar bila dirinya salah dan mau menerima kebenaran.

Dulu, di zaman Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, pertengkaran seperti ini juga pernah terjadi. Dua orang pemuda saling berkelahi. Lalu bagaimana sikap beliau? Coba simak kisah yang diungkapkan oleh sahabat Jabir bin Abdillah radhiyallahu ‘anhuma berikut ini.

(Pada suatu hari) ada dua orang pemuda berkelahi. Salah satunya dari Muhajirin dan yang lain dari Anshar. Maka pemuda dari Muhajirin – atau orang-orang Muhajirin – berteriak, “Wahai orang-orang Muhajirin (berikanlah pembelaan!).” Pemuda Anshar juga berteriak, “Wahai orang-orang Anshar (berikanlah pembelaan!).” Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam keluar dan berkata, “Ada apa dengan seruan jahiliyah ini?!” Mereka menjawab, “Bukan itu maksud kami wahai Rasulullah. Namun ada dua pemuda berkelahi lalu salah satunya memukul pantat yang lain.” Lalu beliau berkata, “Baiklah. Hendaknya seseorang menolong saudaranya yang berbuat zalim atau yang dizalimi. Apabila saudaranya berbuat zalim, hendaknya ia mencegahnya dari hal itu. Dan itu adalah bentuk pertolongan kepadanya. Dan bila saudaranya dizalimi, hendaknya dia menolongnya.” [H.R. Muslim no 4681]

Pembaca, demikianlah sikap beliau ketika menghadapi perkelahian. Maka seperti itu pula yang semestinya kita lakukan. Apabila anak salah maka kita sampaikan kesalahannya dan kita bimbing dia untuk meninggalkan kesalahan tersebut. Adapun saat anak dizalimi temannya maka kita berikan pertolongan untuknya dengan cara yang benar dan santun tentunya. Allahu a’lam bish shawab.

[Ustadzah Ummu Umar]

Filed Under: Buah Hati Tagged With: anak, bertengkar, buah hati, tarbiyah, tarbiyatul aulad

Baca Juga Artikel Ini

Menanamkan Akhlak Mulia Pada Buah Hati Akhlak mulia adalah perhiasan yang begitu berharga pada diri seseorang. Dalam pergaulan dengan siapapun, seseorang yang memiliki akhlak mulia akan sel...
Hati-Hati Ketika Menasihati Buah Hati Pagi hari saat kita keluar rumah, dengan semangat penuh ingin memulai aktivitas hari ini, tak jarang di jalan kita bertemu tetangga. Senyum dan sapaan...
Hati Hati Gila Game Musuh itu masuk ke rumah-rumah korbannya dengan mudah. Bahkan ada sebagian tuan rumah yang mempersilahkan atau justru mengundangnya. Tanpa halangan, s...
Jauhkan Anak dari Maksiat Pembaca Tashfiyah, telah kita ketahui bahwa syariat Islam berlaku bagi setiap mukallaf, mereka yang terbebani syariat. Ada beberapa golongan orang yan...

Trackbacks

  1. Untuk ummi… | Ihsaniabilqisti's Weblog says:
    7 July 2017 at 15:07

    […] Disalin dari http://tashfiyah.com/jika-sang-anak-berkelahi/ […]

    Reply

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

١٠ رمضان ١٤٤٤
1 Apr 2023
Majalah Terbaru

Radio Islam

Recent Posts

  • Hukum Valentine’s Day dalam Fatwa Syaikh Utsaimin
  • Seorang Muslim Layaknya Pohon Kurma
  • Hukum Drama Memerankan Shahabat
  • Hukum Selfie Untuk Keluarga Jauh
  • Hukum Gambar Makhluk Bernyawa
  • Istri Nabi Adalah Ibunda Kaum Mukminin
  • Barang Baru, Kadang Bagus, Kadang Tidak
  • Ibnu Mas’ud Mengingkari Zikir Jama’ah
  • Inilah Bidah Hasanah
  • Saudaraku, Bidah Itu Tercela

Rubrik

  • Akhlak
  • Akidah
  • Bahtera Rumah Tangga
  • Buah Hati
  • Ensiklopedia
  • Fatwa
  • Figur
  • Fiqh
  • Hadits
  • Hukum Islam
  • Ibrah
  • Info Kesehatan
  • Kauniyah
  • Lembar Pemuda
  • Motivasi
  • Mutiara Nubuwah
  • Mutiara Salaf
  • Petuah
  • Renungan
  • Rumah Tangga
  • Sirah
  • Syabab
  • Tafsir
  • Tazkiyatun Nufus
  • Telaah
  • Telisik
  • Teropong
  • TItian
  • Uncategorized

Copyright © 2023 · Majalah Remaja Muslim Tashfiyah on Genesis Framework · WordPress · Log in