• Beranda
  • Telegram
  • Tempat Kajian

Majalah Muslim Tashfiyah

Mudah Berfaedah

  • Telaah
    • Tafsir
    • Mutiara Nubuwah
  • Akidah
    • TItian
  • Figur
  • Renungan
    • Ibrah
    • Tazkiyatun Nufus
  • Lembar Pemuda
    • Syabab
    • Akhlak
  • Hukum Islam
    • Fatwa
  • Rumah Tangga
    • Bahtera Rumah Tangga
    • Buah Hati

Dusta Dalam Canda

25 April 2018 by admin Leave a Comment

Dusta merupakan perbuatan yang tak lagi susah dijumpai. Dengan banyak alasan, dusta pun dihalalkan demi melancarkan urusan. Sejatinya, dusta sebenarnya sudah merupakan hal yang dilarang dalam semua kebudayaan. Bahkan, masyarakat Jahiliah pun menganggap perbuatan ini sebagai perbuatan yang rendah. Sebaliknya, orang yang jujur dan amanah mereka anggap sebagai orang yang memiliki kemuliaan.
Maka dari itu, Islam mengukuhkan haramnya dusta dan membuat koridor serta peraturan yang baku mengenainya. Hal ini merupakan realisasi agama Islam sebagai agama yang mengajarkan akhlak mulia, sebagai ajaran yang rahmatan lil ‘alamin (rahmat bagi sekalian alam).

Apakah Dusta
Dusta adalah memberitakan tidak sesuai dengan kebenaran, baik dengan ucapan lisan secara tegas maupun dengan isyarat seperti menggelengkan kepala atau mengangguk.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah menyebutkan dusta sebagai salah satu tanda kemunafikan. Beliau bersabda yang artinya,

“Tanda orang yang munafik ada tiga: jika berkata dia dusta, jika berjanji dia ingkari, dan jika diamanahi dia khianati.” [H.R. Al-Bukhari dan Muslim].

Dusta Yang Diperbolehkan Dan Yang Tidak Diperbolehkan
Secara asalnya, semua dusta terlarang dalam Islam. Namun, sebagai agama pertengahan yang tidak berlebihan dan mengurang-ngurangi, Islam memiliki pengecualian dalam berdusta. Karena, terkadang berdusta dibutuhkan pada waktu-waktu tertentu. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan keringanan untuk berdusta dalam tiga keadaan: untuk memperbaiki hubungan antara suami istri, memperbaiki hubungan antara dua orang, dan kebohongan dalam peperangan. Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Tidak halal berdusta kecuali pada tiga keadaan: seorang laki-laki berbicara kepada istrinya, dusta dalam peperangan, dan dusta untuk memperbaiki hubungan antara manusia.” [H.R. At-Tirmidzi dari Asma` binti Yazid Radhiyallahu ‘anha, dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani Rahimahullah]. Para ulama sepakat bolehnya berdusta pada tiga keadaan ini.
Lalu bagaimana dengan dusta untuk bergurau? Apakah termasuk yang dikecualikan? Jawabannya terkandung dalam sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang artinya,

“Celaka orang yang berbicara kemudian berdusta untuk membuat tertawa manusia, celakalah ia, celakalah ia.” [H.R. Abu Dawud dan At-Tirmidzi dari sahabat Mu’awiyah bin Haidah z, derajat hadits ini hasan menurut Syaikh Al-Albani Rahimahullah].
Meninggalkan dusta meskipun hanya gurauan adalah kesempurnaan iman. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda yang maknanya,

“Seorang hamba tidak beriman secara sempurna hingga dia meninggalkan dusta meskipun hanya bergurau.” [H.R. Ahmad dan Ath-Thabarani, dari sahabat Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, Asy-Syaikh Al-Albani Rahimahullah mengatakan, “Derajat hadits ini shahih lighairih” di dalam kitab Shahih At-Targhib].
Bagaimana dengan berdusta kepada seorang anak? Meskipun hanya berdusta kepada anak kecil agar datang kepadanya, hal itu tidak diperbolehkan di dalam agama Islam. Rasul Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda:

مَنْ قَالَ لِصَبِيٍّ تَعَالَ هاَكَ ثُمَّ لَمْ يُعْطِهِ فَهِىَ كَذْبَةٌ

“Barangsiapa mengatakan kepada seorang anak, ‘Ke sini nak, aku beri kamu.’ Lalu dia tidak memberinya, maka ini adalah sebuah kedustaan.” [H.R. Ahmad, dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albani Rahimahullah].

Bercanda Boleh, Tapi …
Lantas, apakah bercanda dilarang dalam Islam? Jawabannya adalah: tidak. Bercanda hukum asalnya boleh, terkadang menjadi sunah jika ada maslahatnya seperti mengakrabi seseorang dan menghangatkan suasana ukhuwah.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pun pernah bercanda bersama sahabatnya. Namun, tentu candaan beliau berada di dalam koridor adab Islam. Berikut ini adalah beberapa adab dalam bercanda:

1.Tidak berdusta.
2.Tidak menakut-nakuti, seperti menyembunyikan barang teman agar dikira hilang, mengunci temannya di dalam kamar, dan lainnya. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda yang artinya,

“Janganlah seseorang dari kalian mengambil tongkat saudaranya baik bergurau atau serius. Barangsiapa mengambilnya, hendaknya dia kembalikan.” [H.R. At-Tirmidzi, dihasankan oleh Asy-Syaikh Al-Albani Rahimahullah].
3.Tidak menjelek-jelekkan teman.
4.Tidak dibumbui ghibah (membicarakan keburukan orang lain yang tidak ada di tempat tersebut).
5.Jangan terlalu sering. Ulama mengatakan bahwasanya terlalu sering tertawa menyebabkan kebodohan dan kedunguan. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pun telah menjelaskan,

“Janganlah banyak bercanda karena bercanda mematikan kalbu.” [H.R. At-Tirmidzi dan Ibnu Majah, dihasankan oleh Asy-Syaikh Al-Albani Rahimahullah].
Inilah aturan Islam yang mulia, tidak meninggalkan satu pun perikehidupan kecuali telah diatur dengan indah. Demikianlah, Islam telah disempurnakan oleh Dzat Yang Maha Bijaksana dan Maha Adil sebelum mewafatkan Rasul-Nya. Allahu a’lam bish shawab. ( Ustadz Abdurrahman)

Filed Under: Akhlak, Lembar Pemuda, Uncategorized Tagged With: dusta, edisi3

Baca Juga Artikel Ini

Seseorang di Bawah Kekuasaan Fir’aun Yang Mendapat... Siapa yang Allah kehendaki baginya hidayah karena kemurahan dan kasing sayang-Nya, maka tidak akan ada yang bisa menyesatkannya. Sebaliknya, siapa yan...
Jerat-Jerat Wanita Wanita adalah hiasan kehidupan dunia. Allah pun telah berfirman di dalam Al-Quran: زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوَاتِ مِنَ النِّسَاءِ وَالْبَنِين...
Wanita, Peran dan Tugas Wanita, satu bagian dari pemeran kehidupan ini seakan tersingkir dari peranan. Mereka digambarkan sebagai ‘teman belakang’ yang tak lebih dari sekedar...
Tafsir Q.S An Nisa’ : 34 الرِّجَالُ قَوَّامُونَ عَلَى النِّسَاءِ “Kaum laki-laki adalah pemimpin bagi para wanita” . Manusia adalah makhluk sosial yang memiliki tabiat un...

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

١٧ رجب ١٤٤٢
1 Mar 2021
Majalah Terbaru

Radio Islam

Recent Posts

  • Hukum Valentine’s Day dalam Fatwa Syaikh Utsaimin
  • Seorang Muslim Layaknya Pohon Kurma
  • Hukum Drama Memerankan Shahabat
  • Hukum Selfie Untuk Keluarga Jauh
  • Hukum Gambar Makhluk Bernyawa
  • Istri Nabi Adalah Ibunda Kaum Mukminin
  • Barang Baru, Kadang Bagus, Kadang Tidak
  • Ibnu Mas’ud Mengingkari Zikir Jama’ah
  • Inilah Bidah Hasanah
  • Saudaraku, Bidah Itu Tercela

Rubrik

  • Akhlak
  • Akidah
  • Bahtera Rumah Tangga
  • Buah Hati
  • Ensiklopedia
  • Fatwa
  • Figur
  • Fiqh
  • Hadits
  • Hukum Islam
  • Ibrah
  • Info Kesehatan
  • Kauniyah
  • Lembar Pemuda
  • Motivasi
  • Mutiara Nubuwah
  • Mutiara Salaf
  • Petuah
  • Renungan
  • Rumah Tangga
  • Sirah
  • Syabab
  • Tafsir
  • Tazkiyatun Nufus
  • Telaah
  • Telisik
  • Teropong
  • TItian
  • Uncategorized

Copyright © 2021 · Majalah Remaja Muslim Tashfiyah on Genesis Framework · WordPress · Log in